Hilang kontaknya KRI Nanggala-402 sejak Rabu (21/4/2021) membuat pilu hati seluruh warga Tanah Air.
Terlebih bagi keluarga awak kapal KRI Nanggala-402 yang bertugas.
Melansir Wartakotalive.com, kapal selam yang hilang kontak sejak 3 hari lalu di perairan Bali hingga kini belum ditemukan.
Tentu belum bisa disimpulkan bagaimana nasib 53 awak di kapal tersebut karena posisinya saja belum ditemukan.
Sementara itu, dilansir dari TribunnewsBogor.com, Mita Sofia Kurniaviratama sangat berharap suaminya, Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, bisa segera ditemukan.
Sertu Bah Yoto Eki Setiawan merupakan awak kapal selam KRI Nanggala 402.
Mita dan Sertu Bah Yoto Eki Setiawan menikah pada 8 November 2020.
Kini Mita tengah mengandung anak Sertu Bah Yoto Eki Setiawan.
Di tengah kehamilannya kini, Mita justru mendapat cobaan berat.
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang membawa suaminya dinyatakan tenggelam.
Lewat akun TikTok, Mita meminta doa dari netizen.
Warga tiktok minta bantuan doa buat suami dan seluruh crew kapal selam nanggala-402 #prayfornanggala402" tulis Mita.
Dalam video unggahannya, Mita menyertakan foto saat menikah dengan Sertu Bah Yoto Eki Setiawan.
Kapan kaka bales chat adek. Adek pengen tahu kabar Papa Owe skarang. Adek pengen lihat Kaka,
Papa Owe gak kasian sama Dedek Owe ta. Dedek Owe dari kemarin-kemarin nyariin papanya. Dede owe nendang-nendang terus sampai perut adek tiba-tiba nyeri kak,
Dedek Owe juga doain Papa Owe. Papa Owe yang sabar ya. Sebentar lagi kapal NGL ketemu, terus dibawa ke permukaan lagi. Papa Owe semangat ya, Dedek Owe sudah nungguin papa pulang," tulis Mita di WhatsApp.
Selain itu, Mita juga menyertakan video saat sedang mengelus perutnya.
Selain di TikTok, Mita juga meminta doa lewat akun Instagramnya.
Selain itu, Mita juga menyertakan video saat sedang mengelus perutnya.
Selain di TikTok, Mita juga meminta doa lewat akun Instagramnya.
Melansir Tribunnews.com, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menduga badan kapal selam KRI Nanggala-402 mengalami keretakan besar sehingga turun hingga 800 meter di bawah permukaan laut.
Yudo menyebut keretakan ini memang dimungkinkan terjadi, mengingat kedalaman 700-800 meter di bawah permukaan laut punya tekanan yang kuat.
"Tentunya dengan peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan karena memang terjadi tekanan kedalaman yang sampai 700-800 meter, tentu ini akan jadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
