==[Close Click 2x]==
Banner iklan disini

Negara Mampu Bayar Pawang Hujan Ratusan Juta Rupiah, tapi Ibu di Brebes Gorok Anak karena Masalah Ekonomi




Rezeki yang didapatkan pawang hujan yang beraksi di Sirkuit Mandalika berbanding terbalik dengan nasib seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah.


Rara Isti Wulandari, sosok pawang hujan di MotoGP Indonesia 2022 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, menjadi sorotan.


Pasalnya, pawang hujan yang dipertontonkan di seluruh dunia sebelum dimulainya acara tersebut diklaim mampu mengusir hujan saat pagelaran MotoGP 2022.


Selain aksinya, bayaran yang diterima Mbak Rara pun disebut bernilai fantastis dan mencapai ratusan juta rupiah.


Akan tetapi, apa yang dialami pawang hujan tersebut berbanding terbalik dengan Kanti Utami yang tega membunuh anaknya karena masalah ekonomi.


Kanti Utami merupakan seorang ibu yang tega menganiaya 3 anak kandungnya sendiri.


Dia bahkan menggunakan pisau cutter untuk menggorok salah satu leher buah hatinya.


Kanti Utami berdalih tega melakukan aksi keji tersebut untuk menyelamatkan sang anak agar tidak merasakan hidup susah sepertinya.


Perbedaan nasib kedua orang itu pun turut disoroti oleh akademisi Rocky Gerung yang menyinggung bagaimana peran Negara dalam mengatasi permasalahan rakyatnya.


"Bukan sekedar ibunya ingin membunuh, tapi dia dipaksa secara sosial untuk membunuh, dan kita langsung melihat bahwa 3 anak ini menjadi korban karena ketiadaan daya beli dari si ibu," tuturnya, Senin, 21 Maret 2022.


"Sementara di Mandalika, ada Rp2,5 triliun APBN dipake balapan di situ. Jadi di situ tragisnya," ucap Rocky Gerung menambahkan.


Dia pun membahas bagaimana negara seharusnya mensejahterakan rakyat jika berdasarkan konstitusi.


nakan perintah konstitusi tersebut, tidak akan ada kasus seperti yang dialami Kanti Utami.


"Kita coba bayangkan, kalau negara ini negara yang diperintahkan untuk mensejahterakan rakyat oleh konstitusi, maka mestinya tidak ada ibu yang membunuh anaknya," ujar Rocky Gerung.


Dia pun kemudian menyebut kasus Kanti Utami sebagai kegagalan negara dalam memelihara orang miskin.


Padahal, negara diperintahkan untuk memelihara orang miskin, dan bukan pawang hujan di Mandalika.


Jadi trade-off ini yang mau kita sebut sebagai tragis karena kegagalan negara memelihara orang miskin," ucap Rocky Gerung.


"Padahal negara diperintahkan oleh konstitusi, pelihara orang miskin dan cerdaskan kehidupan bangsa, bukan pelihara pawang di Mandalika," katanya menambahkan.


Rocky Gerung kemudian membandingkan apa yang dialami Kanti Utami dan Mbak Rara tersebut.


"Pawang dibayar ratusan juta mungkin karena berhari-hari di situ, sementara di Brebes ada ibu yang berhari-hari juga merenungi apa yang dia mesti lakukan pada 3 anak itu dan dia ambil keputusan yang amat tragis," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.**